RAPBN 2018 Alat Percepatan Pencapaian Sasaran Pembangunan yang Efektif dan Efisien

By Admin

nusakini.com-- Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 harus mampu menjadi alat percepatan pencapaian sasaran pembangunan yg makin efektif dan efisien, dengan berfokus pada penganggaran belanja yang makin produktif sesuai prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana kerja Pemerintah (RKP) 2018.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan jawaban pemerintah terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPR RI tentang Nota Keuangan dan RAPBN Tahun Anggaran 2018 pada Kamis (31/08). 

Menkeu menyampaikan bahwa target pertumbuhan sebesar 5,4% memang tidak mudah dicapai mengingat situasi geopolitik keamanan dan perekonomian global yang masih tidak menentu, akan tetapi melihat data historis 2014-2016 di mana perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh rata-rata 5% disaat negara-negara G20 (kecuali RRT dan India) mengalami perlambatan, maka pemerintah optimis dapat mencapai target sebesar 5,4%.

Oleh karena itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga diharapkan dapat tumbuh 5,1%, untuk itu stabilitas harga barang pokok dan ketersediaan pasokan pangan akan dijaga. Program bantuan sosial yang komprehensif dan lebih tepat sasaran juga akan diperkuat demi menunjang pertumbuhan ekonomi yang sehat, berkeadilan dan inklusif. 

Sementara itu, pemerintah juga akan mendorong investasi melalui keberlanjutan pembangunan proyek utama nasional serta berbagai kebijakan simplifikasi peraturan, percepatan dan mempermudah kegiatan usaha serta proses bisnis yang dilakukan pemerintah.

Pemerintah menargetkan investasi dapat tumbuh sebesar 6,3% dan kinerja ekspor diharapkan tumbuh 5,1%. Tidak hanya investasi secara fisik, pemerintah juga akan berinvestasi dalam pembangunan sumber daya manusia baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. 

"Kami akan terus bekerja keras agar target tahun 2017 dapat dicapai, dan dengan proyeksi perekonomian yang membaik, kapasitas historis penerimaan perpajakan, dan keberhasilan program Amnesti Pajak yang meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, kerjasama perpajakan internasional, serta reformasi perpajakan yang terus berjalan, maka Insya Allah proyeksi penerimaan dapat diupayakan dicapai," ujar Menkeu. (p/ab)